Ketua DPD RI: Pemerintah Perlu Meneliti dan Mengembangkan Kekayaan Tambang LTJ

Rudi Chandra
26/08/2021, 18:13 WIB
Last Updated 2021-08-26T11:13:33Z
JAKARTA
- Bumi Indonesia diyakini menyimpan "harta karun" yang belum dikembangkan bernama logam tanah jarang (LTJ) atau Rare Earth Element. Namun Indonesia memang belum memiliki data utuh terkait total sumber daya logam tanah jarang tersebut.

Untuk itu, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah meneliti lebih lanjut keberadaan komoditas itu sehingga berguna bagi kemajuan negeri.

"Kita semua percaya dan yakin kekayaan alam Indonesia melimpah. Bukan hanya komoditas tambang seperti nikel, emas, tembaga, batu bara, maupun timah, tetapi juga potensi logam tanah jarang yang belum banyak digali. Makanya kita mendorong pemerintah untuk melakukan penelitian lebih mendalam karena kita masih minim penelitian tentang LTJ ini," ujar LaNyalla, Kamis (26/8/2021).

Menurut LaNyalla, sumber daya logam tanah jarang banyak dicari. Karena LTJ banyak digunakan sebagai salah satu komponen untuk berbagai produk, antara lain baterai, telepon seluler, komputer dan industri elektronika.

Logam itu juga berguna juga untuk material pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB). Serta lain bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.

"Penelitian perlu disegerakan guna melihat potensi jumlah kandungan LTJ di Indonesia. Dari situ kemudian bisa diketahui kemungkinan pengembangannya sehingga kita memiliki sumber pasokan tambang untuk
kepentingan kemajuan industri nasional," papar Senator asal Jawa Timur itu.

Ditambahkan LaNyalla, Indonesia akan sangat diuntungkan jika ikut mengembangkan potensi logam tersebut. Prospek di masa depan sangat bagus sebab menunjang pengembangan teknologi tinggi dan teknologi alternatif.

"Pemerintah sudah saatnya juga membuat road map industri pertambangan LTJ ini sehingga peta eksplorasi, eksploitasi dan khususnya target investasi dapat dipetakan prioritasnya," tutur Mantan Ketua Umum PSSI itu.

Berdasarkan buku 'Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia' oleh Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2019, sumber daya logam tanah jarang yang berhasil diteliti banyak dijumpai pada lokasi kaya sumber daya timah seperti di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan selatan Kalimantan Barat.

Selain itu juga di di beberapa wilayah seperti Parmonangan, Tapanuli, Sumatera Utara, Ketapang, Kalimantan Barat, Taan, Sulawesi Barat, dan Banggai, Sulawesi Tengah.