Ketua DPD RI Dorong Disdik Kembangkan Pendidikan Vokasi untuk Tingkatkan SDM

Rudi Chandra
04/05/2021, 15:07 WIB
Last Updated 2021-05-04T08:07:36Z
JAKARTA
- Banyaknya lulusan SMA yang tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi menjadi perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya, salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengembangkan pendidikan vokasi.

Senator Jawa Timur itu menilai, pendidikan vokasi akan melahirkan tenaga-tenaga terampil dan ahli.

"Tenaga terampil sangat diperlukan seiring dengan pertumbuhan dunia industri dan dunia usaha. Peran Pemda, dalam hal ini dinas pendidikan, diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di daerah," tuturnya, Selasa (4/5/2021).

LaNyalla juga menyoroti stigma di dunia usaha bahwa pendidikan vokasi hanya ada di sekolah menengah kejuruan (SMK). Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan vokasi di sekolah menengah atas (SMA).

Lulusan Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjawab tantangan perlunya pendidikan vokasi di sekolah umum. Seperti dengan memberikan materi pelajaran yang khusus terhadap bidang-bidang tertentu.

"Pengembangan pendidikan vokasi di sekolah umum seperti SMA dapat dikolaborasikan melalui pengembangan kuruikulum muatan lokal dan internasional, yakni mata pelajaran khusus yang berorientasi pada sisi pragmatis seperti keterampilan khusus agar anak memiliki bekal memasuki dunia kerja," paparnya.

LaNyalla juga meminta dukungan dari Kemendikbud-Ristek untuk memberi perangkat infrastruktur untuk mengembangkan pendidikan vokasi di SMA. 

"Tenaga pengajar profesional atau guru yang terlatih dan terdidik mengajar keterampilan khusus harus disiapkan. Itu harus menjadi perhatian yang serius pemerintah pusat juga," katanya.

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jatim ini berharap adanya peningkatan kerja sama antara Dinas Pendidikan dan stakeholder dunia industri dan dunia usaha. Program magang bagi siswa SMA dinilai perlu menjadi pertimbangan.

"Harapannya adalah agar generasi muda kita memiliki pengalaman belajar langsung melalui obyek nyata sebelum benar-benar terjun ke dunia pendidikan," katanya. 

LaNyalla pun memberi apresiasi kepada Pemprov Jawa Timur, yang  pada peringatan  Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), menekankan komitmennya untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi. Tak hanya di SMK, Pemprov Jatim juga akan mengembangkan pendidikan vokasi di SMA dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

"Saya mendukung Pemprov Jatim yang memiliki program khusus pendidikan vokasi di luar SMK. Ini artinya Jatim sudah sadar betul bahwa setiap siswa pendidikan menengah membutuhkan modal keterampilan. Apalagi menurut Dispendik Jatim, sebanyak 67 persen lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," urainya.

Ditambahkan mantan Ketum PSSI ini, anak-anak berkebutuhan khusus juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan. LaNyalla menyebut, langkah Pemprov Jatim perlu ditiru daerah lain.

"Salah satu upaya yang harus dilakukan pemda untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah melalui pendidikan. Melalui peningkatan pendidikan vokasi, daerah akan bertambah maju dan diperhitungkan," ujarnya.